I made this widget at MyFlashFetish.com.

Selasa, 21 Desember 2010

Sabarlah.. Keadaan segera Membaik..!

Woaoww…, I this day.., I Love Monday…!
Haay.. kalimat di atas segera membangkitkan Semangat Anda untuk kembali menjalani aktifitas dan menjadikan hari ini dilingkupi rasa senang, bahagia dan optimis untuk segala pencapaian yang maksimal. Seperti pada akhir-akhir ini Rakyat Indonesia di hebohkan dengan eforia ajang sepak bola AFF 2012 yang Alhamdulillah mampu lolos ke babak final.. dan InsyaAllah dengan Semangat Persatuan Tim Indonesia bisa Lolos sebagai Pemenang untuk Pertama kalinya. Amiin??!!!

Sahabat, Begitulah gambaran hidup yang bisa saja sewaktu-waktu berubah haluan dari yang Negative ke Positiv atau dari Buruk ke yang Baik,ada juga dari yang hobi kalah melulu sekarang mampu menjadi pemenang secara bertubi-tubi.
So, Apakah ini yang dinamakan nasib? Bagaimana kalo keadaannya malah sebaliknya? Pertanyaannya adalah… Apa kita sudah siap mengahadapinya? Ehm.. sambil Anda memikirkan jawabannya, gimana kalo meneruskan baca artikel berikut ini terlebih dahulu.. yuu marii..

Seorang anak mengeluh pada ayahnya mengenai kehidupannya dan menanyakan mengapa hidup ini terasa begitu berat baginya. Ia tidak tahu bagaimana menghadapinya dan hampir menyerah. Ia sudah lelah untuk berjuang. Sepertinya setiap kali satu masalah selesai, timbul masalah baru.

Ayahnya, yang seorang koki, membawanya ke dapur. Ia mengisi 3 panci dengan air dan menaruhnya di atas api. Setelah air di panci-panci tersebut mendidih. Ia menaruh wortel di dalam panci pertama, telur di panci kedua dan ia menaruh kopi bubuk di panci terakhir. Ia membiarkannya mendidih tanpa berkata-kata. Si anak membungkam dan menunggu dengan tidak sabar, memikirkan apa yang sedang dikerjakan sang ayah. Setelah 20 menit, sang ayah mematikan api.

Ia menyisihkan wortel dan menaruhnya di mangkuk, mengangkat telur dan meletakkannya di mangkuk yang lain, dan menuangkan kopi di mangkuk lainnya.
Lalu ia bertanya kepada anaknya, “Apa yang kau lihat, nak?””Wortel, telur, dan kopi” jawab si anak.

Lalu Ayahnya mengajaknya mendekat dan memintanya merasakan wortel itu. Ia melakukannya dan merasakan bahwa wortel itu terasa lunak. Ayahnya lalu memintanya mengambil telur dan memecahkannya. Setelah membuang kulitnya, ia mendapati sebuah telur rebus yang mengeras.

Terakhir, ayahnya memintanya untuk mencicipi kopi. Ia tersenyum ketika mencicipi kopi dengan aromanya yang khas. Setelah itu, si anak bertanya, “Apa arti semua ini, Ayah?”

Ayahnya menerangkan bahwa ketiganya telah menghadapi ‘kesulitan’ yang sama, melalui proses perebusan, tetapi masing-masing menunjukkan reaksi yang berbeda.

Wortel sebelum direbus kuat, keras dan sukar dipatahkan. Tetapi setelah direbus, wortel menjadi lembut dan lunak. Telur sebelumnya mudah pecah. Cangkang tipisnya melindungi isinya yang berupa cairan. Tetapi setelah direbus, isinya menjadi keras. Bubuk kopi mengalami perubahan yang unik. Setelah berada di dalam rebusan air, bubuk kopi merubah air tersebut.

“Kamu termasuk yang mana?,” tanya ayahnya. “Ketika kesulitan mendatangimu, bagaimana kau menghadapinya? Apakah kamu wortel, telur atau kopi?” Bagaimana dengan kamu? Apakah kamu adalah wortel yang kelihatannya keras, tapi dengan adanya penderitaan dan kesulitan, kamu menyerah, menjadi lunak dan kehilangan kekuatanmu.”

“Apakah kamu adalah telur, yang awalnya memiliki hati lembut? Dengan jiwa yang dinamis, namun setelah adanya kematian, patah hati, perceraian atau pemecatan maka hatimu menjadi keras dan kaku. Dari luar kelihatan sama, tetapi apakah kamu menjadi pahit dan keras dengan jiwa dan hati yang kaku?.”

“Ataukah kamu adalah bubuk kopi? Bubuk kopi merubah air panas, sesuatu yang menimbulkan kesakitan, untuk mencapai rasanya yang maksimal pada suhu 100 derajat Celcius. Ketika air mencapai suhu terpanas, kopi terasa semakin nikmat.”
“Jika kamu seperti bubuk kopi, ketika keadaan menjadi semakin buruk, kamu akan menjadi semakin baik dan membuat keadaan di sekitarmu juga membaik.”

“Ada raksasa dalam setiap orang dan tidak ada sesuatupun yang mampu menahan raksasa itu kecuali raksasa itu menahan dirinya sendiri”, kebahagiaan adalah ketika jiwa telah berhasil mencapai tingkat kesempurnaannya. Kemenangan adalah ketika jiwa telah mendapatkan buah dari amalannya. Dan nasib yang yang baik adalah ketika dunia yang dicari telah mengabdi kepadanya.
dan sekarang pertanyaanya, yang manakah anda? Wortel, Telur atau Kopi??
SEMANGAT…

Tidak ada komentar: