Standar Lulus Ujian Nasional UN 2011 Terbaru Info Mendiknas Standar Kelulusan UN Naik Tahun 2011. Para siswa harus bersiap-siap. Mendiknas, M Nuh, mengatakan standar kelulusan ujian nasional tahun depan akan dinaikkan. Info sebelumnya Ujian Nasional UN SMP/SMA April-Mei 2011 Standar Nilai 5,5 Bisa Lulus.
Hal ini disampaikan Mendiknas dalam rapat kerja dengan Komisi Pendidikan DPR (X), Senin (13/12). "Standar nilai minimal UN untuk tahun depan bobot lebih besar 5,5. Maksimum 2 mata pelajaran dengan nilai minim 4 dan maksimum 4 mata pelajaran di atas 4,25," katanya.
Bagaimana soal ujian ulangan? Mendiknas mengatakan ujian ulangan yang ditiadakan belum final. "Kita masih akan bahas."
Mantan menkominfo ini juga menegaskan kelulusan siswa ditentukan empat faktor, yakni ujian sekolah, ujian nasional, ketuntasan belajar mengajar, dan akhlak.
Pemerintah lantas mengusulkan enam mata pelajaran diujikan dalam UN dan enam mata pelajaran diujikan melalui UAS. “Hasil UN dan UAS akan digabung lalu dibagi dua, itulah hasil kelulusan siswa,” kata Mendiknas.
Sementara Komisi X DPR menilai pelaksanaan UN dengan formula lama tidak adil untuk siswa. Sebab, kondisi sekolah-sekolah di berbagai wilayah Indonesia tidak sama, bahkan banyak sekolah yang masih masuk dalam kategori standar pelayanan minimal. republika.co.id
Ujian Nasional, UN Ujian Nasional, Ujian Nasional SMP/SMA, Jadwal UN Ujian Nasional 2011 SMP dan SMA, Pelaksanaan Ujian Nasional April-Mei 2011, Kapan UN untuk SMP/SMA/SMU, Sekolah Negeri, Sekolah Swasta, Download Bank Soal UN Ujian Nasional, Kumpulan Soal Ujian Nasional SMP dan SMA, Standar Nilai UN Ujian Nasional Terbaru, Standar Nilai Kelulusan UN, Berapa Standar Lulus Ujian Nasional UN Terbaru, Standar Kelulusan Ujian Nasional UN 2011
Senin, 27 Desember 2010
Selasa, 21 Desember 2010
HAKEKAT IKHLASH
Ikhlas. Inilah kata yang mudah sekali diucapkan -saya rela kok, saya ikhlas kok- tetapi tidaklah semudah dalam aplikasi perbuatan kita sehari-hari. Karena ikhlas adalah amalan hati. Karena ikhlas tidak dapat dilihat dengan mata telanjang. Kita hanya dapat melihat dari tanda-tandanya. Itupun tidak pasti. Inilah (mungkin) sebagian makna dari keikhlasa.
Ketika kebaikan yang kita lakukan ternyata tidak mendapat pujian dari orang lain, disitulah makna keikhlasan; ketika kebaikan yang kita lakukan ternyata tidak diekspos oleh media massa/elektronik, disitulah makna keikhlasan; ketika kebaikan yang kita lakukan ternyata mendapat tanggapan yang negatif oleh orang lain, disitulah makna keikhlasan; ketika kebaikan yang kita lakukan ternyata tidak dicatat oleh sejarah, disitulah makna keikhlasan; ketika kebaikan yang kita lakukan ternyata merugikan diri kita sendiri secara lahiriah, disitulah makna keikhlasan; dan seterusnya.
Ada ataupun tidak ada orang lain kita tetap melakukan kebaikan; dicatat ataupun tidak dicatat oleh sejarah kita tetap melakukan kebaikan; diekspos ataupun tidak oleh media massa/elektronik kita tetap melakukan kebaikan; mendapat pujian ataupun tidak kita tetap melakukan kebaikan; mendapat tanggapan positif ataupun negatif kita tetap melakukan kebaikan; dan seterusnya.
Ini cerita tentang Anisa, seorang gadis kecil yang ceria berusia lima tahun. Pada suatu sore, Anisa menemani Ibunya berbelanja di suatu supermarket.
Ketika sedang menunggu giliran membayar, Anisa melihat sebentuk kalung mutiara mungil berwarna putih berkilauan, tergantung dalam sebuah kotak berwarna pink yang sangat cantik. Kalung itu nampak begitu indah, sehingga Anisa sangat ingin memilikinya.
Tapi... Dia tahu, pasti Ibunya akan berkeberatan. Seperti biasanya, sebelum berangkat ke supermarket dia sudah berjanji, Tidak akan meminta apapun selain yang sudah disetujui untuk dibeli. Dan tadi Ibunya sudah menyetujui untuk membelikannya kaos kaki ber-renda yang cantik.
Namun karena kalung itu sangat indah, diberanikannya bertanya : "Ibu,bolehkah Anisa memiliki kalung ini ? Ibu boleh kembalikan kaos kaki yang tadi... " Sang Bunda segera mengambil kotak kalung dari tangan Anisa.Dibaliknya tertera harga Rp 15,000. Dilihatnya mata Anisa yang memandangnya dengan penuh harap dan cemas.
Sebenarnya dia bisa saja langsung membelikan kalung itu, namun ia tak mau bersikap tidak konsisten...
"Oke ... Anisa, kamu boleh memiliki kalung ini. Tapi kembalikan kaos kaki yang kau pilih tadi. Dan karena harga kalung ini lebih mahal dari kaos kaki itu, Ibu akan potong uang tabunganmu untuk minggu depan. Setuju ?"
Anisa mengangguk lega, dan segera berlari riang mengembalikan kaos kaki ke raknya."Terimakasih..., Ibu"
Anisa sangat menyukai dan menyayangi kalung mutiaranya. Menurutnya, kalung itu membuatnya nampak cantik dan dewasa. Dia merasa secantik Ibunya.Kalung itu tak pernah lepas dari lehernya, bahkan ketika tidur. Kalung itu hanya dilepasnya jika dia mandi atau berenang. Sebab, kata ibunya, jika basah, kalung itu akan rusak, dan membuat lehernya menjadi hijau...
Setiap malam sebelum tidur, Ayah Anisa akan membacakan cerita pengantar tidur. Pada suatu malam, ketika selesai membacakan sebuah cerita, Ayah bertanya "Anisa..., Anisa sayang ngga sama Ayah ?" "Tentu dong... Ayah pasti tahu kalau Anisa sayang Ayah !"
"Kalau begitu, berikan kepada Ayah kalung mutiaramu..."
"Yah..., jangan dong Ayah ! Ayah boleh ambil "si Ratu" boneka kuda dari nenek... ! Itu kesayanganku juga"
"Ya sudahlah sayang,... ngga apa-apa !". Ayah mencium pipi Anisa sebelum keluar dari kamar Anisa.
Kira-kira seminggu berikutnya, setelah selesai membacakan cerita, Ayah bertanya lagi, "Anisa..., Anisa sayang nggak sih, sama Ayah ?"
"Ayah, Ayah tahu bukan kalau Anisa sayang sekali pada Ayah ?".
"Kalau begitu, berikan pada Ayah kalung mutiaramu."
"Jangan Ayah... Tapi kalau Ayah mau, Ayah boleh ambil boneka Barbie ini.. "
Kata Anisa seraya menyerahkan boneka Barbie yang selalu menemaninya bermain.
Beberapa malam kemudian, ketika Ayah masuk kekamarnya, Anisa sedang duduk diatas tempat tidurnya. Ketika didekati, Anisa rupanya sedang menangis diam-diam.
Kedua tangannya tergenggam di atas pangkuan. Dari matanya,mengalir bulir-bulir air mata membasahi pipinya...
"Ada apa Anisa, kenapa Anisa ?"
Tanpa berucap sepatah pun, Anisa membuka tangannya. Di dalamnya melingkar cantik kalung mutiara kesayangannya " Kalau Ayah mau... ambillah kalung Anisa"
Ayah tersenyum mengerti, diambilnya kalung itu dari tangan mungil Anisa. Kalung itu dimasukkan ke dalam kantong celana. Dan dari kantong yang satunya, dikeluarkan sebentuk kalung mutiara putih... sama cantiknya dengan kalung yang sangat disayangi Anisa...
"Anisa... ini untuk Anisa. Sama bukan ? Memang begitu nampaknya, tapi kalung ini tidak akan membuat lehermu menjadi hijau"
Ya..., ternyata Ayah memberikan kalung mutiara asli untuk menggantikan kalung mutiara imitasi Anisa.
MARI IKHLASKAN YANG TERSISA DITANGAN KITA DENGAN SEDEKAH
Ketika kebaikan yang kita lakukan ternyata tidak mendapat pujian dari orang lain, disitulah makna keikhlasan; ketika kebaikan yang kita lakukan ternyata tidak diekspos oleh media massa/elektronik, disitulah makna keikhlasan; ketika kebaikan yang kita lakukan ternyata mendapat tanggapan yang negatif oleh orang lain, disitulah makna keikhlasan; ketika kebaikan yang kita lakukan ternyata tidak dicatat oleh sejarah, disitulah makna keikhlasan; ketika kebaikan yang kita lakukan ternyata merugikan diri kita sendiri secara lahiriah, disitulah makna keikhlasan; dan seterusnya.
Ada ataupun tidak ada orang lain kita tetap melakukan kebaikan; dicatat ataupun tidak dicatat oleh sejarah kita tetap melakukan kebaikan; diekspos ataupun tidak oleh media massa/elektronik kita tetap melakukan kebaikan; mendapat pujian ataupun tidak kita tetap melakukan kebaikan; mendapat tanggapan positif ataupun negatif kita tetap melakukan kebaikan; dan seterusnya.
Ini cerita tentang Anisa, seorang gadis kecil yang ceria berusia lima tahun. Pada suatu sore, Anisa menemani Ibunya berbelanja di suatu supermarket.
Ketika sedang menunggu giliran membayar, Anisa melihat sebentuk kalung mutiara mungil berwarna putih berkilauan, tergantung dalam sebuah kotak berwarna pink yang sangat cantik. Kalung itu nampak begitu indah, sehingga Anisa sangat ingin memilikinya.
Tapi... Dia tahu, pasti Ibunya akan berkeberatan. Seperti biasanya, sebelum berangkat ke supermarket dia sudah berjanji, Tidak akan meminta apapun selain yang sudah disetujui untuk dibeli. Dan tadi Ibunya sudah menyetujui untuk membelikannya kaos kaki ber-renda yang cantik.
Namun karena kalung itu sangat indah, diberanikannya bertanya : "Ibu,bolehkah Anisa memiliki kalung ini ? Ibu boleh kembalikan kaos kaki yang tadi... " Sang Bunda segera mengambil kotak kalung dari tangan Anisa.Dibaliknya tertera harga Rp 15,000. Dilihatnya mata Anisa yang memandangnya dengan penuh harap dan cemas.
Sebenarnya dia bisa saja langsung membelikan kalung itu, namun ia tak mau bersikap tidak konsisten...
"Oke ... Anisa, kamu boleh memiliki kalung ini. Tapi kembalikan kaos kaki yang kau pilih tadi. Dan karena harga kalung ini lebih mahal dari kaos kaki itu, Ibu akan potong uang tabunganmu untuk minggu depan. Setuju ?"
Anisa mengangguk lega, dan segera berlari riang mengembalikan kaos kaki ke raknya."Terimakasih..., Ibu"
Anisa sangat menyukai dan menyayangi kalung mutiaranya. Menurutnya, kalung itu membuatnya nampak cantik dan dewasa. Dia merasa secantik Ibunya.Kalung itu tak pernah lepas dari lehernya, bahkan ketika tidur. Kalung itu hanya dilepasnya jika dia mandi atau berenang. Sebab, kata ibunya, jika basah, kalung itu akan rusak, dan membuat lehernya menjadi hijau...
Setiap malam sebelum tidur, Ayah Anisa akan membacakan cerita pengantar tidur. Pada suatu malam, ketika selesai membacakan sebuah cerita, Ayah bertanya "Anisa..., Anisa sayang ngga sama Ayah ?" "Tentu dong... Ayah pasti tahu kalau Anisa sayang Ayah !"
"Kalau begitu, berikan kepada Ayah kalung mutiaramu..."
"Yah..., jangan dong Ayah ! Ayah boleh ambil "si Ratu" boneka kuda dari nenek... ! Itu kesayanganku juga"
"Ya sudahlah sayang,... ngga apa-apa !". Ayah mencium pipi Anisa sebelum keluar dari kamar Anisa.
Kira-kira seminggu berikutnya, setelah selesai membacakan cerita, Ayah bertanya lagi, "Anisa..., Anisa sayang nggak sih, sama Ayah ?"
"Ayah, Ayah tahu bukan kalau Anisa sayang sekali pada Ayah ?".
"Kalau begitu, berikan pada Ayah kalung mutiaramu."
"Jangan Ayah... Tapi kalau Ayah mau, Ayah boleh ambil boneka Barbie ini.. "
Kata Anisa seraya menyerahkan boneka Barbie yang selalu menemaninya bermain.
Beberapa malam kemudian, ketika Ayah masuk kekamarnya, Anisa sedang duduk diatas tempat tidurnya. Ketika didekati, Anisa rupanya sedang menangis diam-diam.
Kedua tangannya tergenggam di atas pangkuan. Dari matanya,mengalir bulir-bulir air mata membasahi pipinya...
"Ada apa Anisa, kenapa Anisa ?"
Tanpa berucap sepatah pun, Anisa membuka tangannya. Di dalamnya melingkar cantik kalung mutiara kesayangannya " Kalau Ayah mau... ambillah kalung Anisa"
Ayah tersenyum mengerti, diambilnya kalung itu dari tangan mungil Anisa. Kalung itu dimasukkan ke dalam kantong celana. Dan dari kantong yang satunya, dikeluarkan sebentuk kalung mutiara putih... sama cantiknya dengan kalung yang sangat disayangi Anisa...
"Anisa... ini untuk Anisa. Sama bukan ? Memang begitu nampaknya, tapi kalung ini tidak akan membuat lehermu menjadi hijau"
Ya..., ternyata Ayah memberikan kalung mutiara asli untuk menggantikan kalung mutiara imitasi Anisa.
MARI IKHLASKAN YANG TERSISA DITANGAN KITA DENGAN SEDEKAH
Sabarlah.. Keadaan segera Membaik..!
Woaoww…, I this day.., I Love Monday…!
Haay.. kalimat di atas segera membangkitkan Semangat Anda untuk kembali menjalani aktifitas dan menjadikan hari ini dilingkupi rasa senang, bahagia dan optimis untuk segala pencapaian yang maksimal. Seperti pada akhir-akhir ini Rakyat Indonesia di hebohkan dengan eforia ajang sepak bola AFF 2012 yang Alhamdulillah mampu lolos ke babak final.. dan InsyaAllah dengan Semangat Persatuan Tim Indonesia bisa Lolos sebagai Pemenang untuk Pertama kalinya. Amiin??!!!
Sahabat, Begitulah gambaran hidup yang bisa saja sewaktu-waktu berubah haluan dari yang Negative ke Positiv atau dari Buruk ke yang Baik,ada juga dari yang hobi kalah melulu sekarang mampu menjadi pemenang secara bertubi-tubi.
So, Apakah ini yang dinamakan nasib? Bagaimana kalo keadaannya malah sebaliknya? Pertanyaannya adalah… Apa kita sudah siap mengahadapinya? Ehm.. sambil Anda memikirkan jawabannya, gimana kalo meneruskan baca artikel berikut ini terlebih dahulu.. yuu marii..
Seorang anak mengeluh pada ayahnya mengenai kehidupannya dan menanyakan mengapa hidup ini terasa begitu berat baginya. Ia tidak tahu bagaimana menghadapinya dan hampir menyerah. Ia sudah lelah untuk berjuang. Sepertinya setiap kali satu masalah selesai, timbul masalah baru.
Ayahnya, yang seorang koki, membawanya ke dapur. Ia mengisi 3 panci dengan air dan menaruhnya di atas api. Setelah air di panci-panci tersebut mendidih. Ia menaruh wortel di dalam panci pertama, telur di panci kedua dan ia menaruh kopi bubuk di panci terakhir. Ia membiarkannya mendidih tanpa berkata-kata. Si anak membungkam dan menunggu dengan tidak sabar, memikirkan apa yang sedang dikerjakan sang ayah. Setelah 20 menit, sang ayah mematikan api.
Ia menyisihkan wortel dan menaruhnya di mangkuk, mengangkat telur dan meletakkannya di mangkuk yang lain, dan menuangkan kopi di mangkuk lainnya.
Lalu ia bertanya kepada anaknya, “Apa yang kau lihat, nak?””Wortel, telur, dan kopi” jawab si anak.
Lalu Ayahnya mengajaknya mendekat dan memintanya merasakan wortel itu. Ia melakukannya dan merasakan bahwa wortel itu terasa lunak. Ayahnya lalu memintanya mengambil telur dan memecahkannya. Setelah membuang kulitnya, ia mendapati sebuah telur rebus yang mengeras.
Terakhir, ayahnya memintanya untuk mencicipi kopi. Ia tersenyum ketika mencicipi kopi dengan aromanya yang khas. Setelah itu, si anak bertanya, “Apa arti semua ini, Ayah?”
Ayahnya menerangkan bahwa ketiganya telah menghadapi ‘kesulitan’ yang sama, melalui proses perebusan, tetapi masing-masing menunjukkan reaksi yang berbeda.
Wortel sebelum direbus kuat, keras dan sukar dipatahkan. Tetapi setelah direbus, wortel menjadi lembut dan lunak. Telur sebelumnya mudah pecah. Cangkang tipisnya melindungi isinya yang berupa cairan. Tetapi setelah direbus, isinya menjadi keras. Bubuk kopi mengalami perubahan yang unik. Setelah berada di dalam rebusan air, bubuk kopi merubah air tersebut.
“Kamu termasuk yang mana?,” tanya ayahnya. “Ketika kesulitan mendatangimu, bagaimana kau menghadapinya? Apakah kamu wortel, telur atau kopi?” Bagaimana dengan kamu? Apakah kamu adalah wortel yang kelihatannya keras, tapi dengan adanya penderitaan dan kesulitan, kamu menyerah, menjadi lunak dan kehilangan kekuatanmu.”
“Apakah kamu adalah telur, yang awalnya memiliki hati lembut? Dengan jiwa yang dinamis, namun setelah adanya kematian, patah hati, perceraian atau pemecatan maka hatimu menjadi keras dan kaku. Dari luar kelihatan sama, tetapi apakah kamu menjadi pahit dan keras dengan jiwa dan hati yang kaku?.”
“Ataukah kamu adalah bubuk kopi? Bubuk kopi merubah air panas, sesuatu yang menimbulkan kesakitan, untuk mencapai rasanya yang maksimal pada suhu 100 derajat Celcius. Ketika air mencapai suhu terpanas, kopi terasa semakin nikmat.”
“Jika kamu seperti bubuk kopi, ketika keadaan menjadi semakin buruk, kamu akan menjadi semakin baik dan membuat keadaan di sekitarmu juga membaik.”
“Ada raksasa dalam setiap orang dan tidak ada sesuatupun yang mampu menahan raksasa itu kecuali raksasa itu menahan dirinya sendiri”, kebahagiaan adalah ketika jiwa telah berhasil mencapai tingkat kesempurnaannya. Kemenangan adalah ketika jiwa telah mendapatkan buah dari amalannya. Dan nasib yang yang baik adalah ketika dunia yang dicari telah mengabdi kepadanya.
dan sekarang pertanyaanya, yang manakah anda? Wortel, Telur atau Kopi??
SEMANGAT…
Haay.. kalimat di atas segera membangkitkan Semangat Anda untuk kembali menjalani aktifitas dan menjadikan hari ini dilingkupi rasa senang, bahagia dan optimis untuk segala pencapaian yang maksimal. Seperti pada akhir-akhir ini Rakyat Indonesia di hebohkan dengan eforia ajang sepak bola AFF 2012 yang Alhamdulillah mampu lolos ke babak final.. dan InsyaAllah dengan Semangat Persatuan Tim Indonesia bisa Lolos sebagai Pemenang untuk Pertama kalinya. Amiin??!!!
Sahabat, Begitulah gambaran hidup yang bisa saja sewaktu-waktu berubah haluan dari yang Negative ke Positiv atau dari Buruk ke yang Baik,ada juga dari yang hobi kalah melulu sekarang mampu menjadi pemenang secara bertubi-tubi.
So, Apakah ini yang dinamakan nasib? Bagaimana kalo keadaannya malah sebaliknya? Pertanyaannya adalah… Apa kita sudah siap mengahadapinya? Ehm.. sambil Anda memikirkan jawabannya, gimana kalo meneruskan baca artikel berikut ini terlebih dahulu.. yuu marii..
Seorang anak mengeluh pada ayahnya mengenai kehidupannya dan menanyakan mengapa hidup ini terasa begitu berat baginya. Ia tidak tahu bagaimana menghadapinya dan hampir menyerah. Ia sudah lelah untuk berjuang. Sepertinya setiap kali satu masalah selesai, timbul masalah baru.
Ayahnya, yang seorang koki, membawanya ke dapur. Ia mengisi 3 panci dengan air dan menaruhnya di atas api. Setelah air di panci-panci tersebut mendidih. Ia menaruh wortel di dalam panci pertama, telur di panci kedua dan ia menaruh kopi bubuk di panci terakhir. Ia membiarkannya mendidih tanpa berkata-kata. Si anak membungkam dan menunggu dengan tidak sabar, memikirkan apa yang sedang dikerjakan sang ayah. Setelah 20 menit, sang ayah mematikan api.
Ia menyisihkan wortel dan menaruhnya di mangkuk, mengangkat telur dan meletakkannya di mangkuk yang lain, dan menuangkan kopi di mangkuk lainnya.
Lalu ia bertanya kepada anaknya, “Apa yang kau lihat, nak?””Wortel, telur, dan kopi” jawab si anak.
Lalu Ayahnya mengajaknya mendekat dan memintanya merasakan wortel itu. Ia melakukannya dan merasakan bahwa wortel itu terasa lunak. Ayahnya lalu memintanya mengambil telur dan memecahkannya. Setelah membuang kulitnya, ia mendapati sebuah telur rebus yang mengeras.
Terakhir, ayahnya memintanya untuk mencicipi kopi. Ia tersenyum ketika mencicipi kopi dengan aromanya yang khas. Setelah itu, si anak bertanya, “Apa arti semua ini, Ayah?”
Ayahnya menerangkan bahwa ketiganya telah menghadapi ‘kesulitan’ yang sama, melalui proses perebusan, tetapi masing-masing menunjukkan reaksi yang berbeda.
Wortel sebelum direbus kuat, keras dan sukar dipatahkan. Tetapi setelah direbus, wortel menjadi lembut dan lunak. Telur sebelumnya mudah pecah. Cangkang tipisnya melindungi isinya yang berupa cairan. Tetapi setelah direbus, isinya menjadi keras. Bubuk kopi mengalami perubahan yang unik. Setelah berada di dalam rebusan air, bubuk kopi merubah air tersebut.
“Kamu termasuk yang mana?,” tanya ayahnya. “Ketika kesulitan mendatangimu, bagaimana kau menghadapinya? Apakah kamu wortel, telur atau kopi?” Bagaimana dengan kamu? Apakah kamu adalah wortel yang kelihatannya keras, tapi dengan adanya penderitaan dan kesulitan, kamu menyerah, menjadi lunak dan kehilangan kekuatanmu.”
“Apakah kamu adalah telur, yang awalnya memiliki hati lembut? Dengan jiwa yang dinamis, namun setelah adanya kematian, patah hati, perceraian atau pemecatan maka hatimu menjadi keras dan kaku. Dari luar kelihatan sama, tetapi apakah kamu menjadi pahit dan keras dengan jiwa dan hati yang kaku?.”
“Ataukah kamu adalah bubuk kopi? Bubuk kopi merubah air panas, sesuatu yang menimbulkan kesakitan, untuk mencapai rasanya yang maksimal pada suhu 100 derajat Celcius. Ketika air mencapai suhu terpanas, kopi terasa semakin nikmat.”
“Jika kamu seperti bubuk kopi, ketika keadaan menjadi semakin buruk, kamu akan menjadi semakin baik dan membuat keadaan di sekitarmu juga membaik.”
“Ada raksasa dalam setiap orang dan tidak ada sesuatupun yang mampu menahan raksasa itu kecuali raksasa itu menahan dirinya sendiri”, kebahagiaan adalah ketika jiwa telah berhasil mencapai tingkat kesempurnaannya. Kemenangan adalah ketika jiwa telah mendapatkan buah dari amalannya. Dan nasib yang yang baik adalah ketika dunia yang dicari telah mengabdi kepadanya.
dan sekarang pertanyaanya, yang manakah anda? Wortel, Telur atau Kopi??
SEMANGAT…
7 langkah agar kita mencapai potensi hidup yang maksimal :
* Langkah pertama adalah perluas wawasan. Anda harus memandang kehidupan ini dengan mata iman, pandanglah dirimu sedang melesat ke level yang lebih tinggi. Anda harus memiliki gambaran mental yang jelas tentang apa yang akan Anda raih. Gambaran ini harus menjadi bagian dari dirimu, didalam benakmu, dalam percakapanmu, meresap ke pikiran alam bawah sadarmu, dalam perbuatanmu dan dalam setiap aspek kehidupanmu.
* Langkah ke dua adalah mengembangkan gambar diri yang sehat. Itu artinya Anda harus melandasi gambar dirimu diatas apa yang Tuhan katakan tentang Anda. Keberhasilanmu meraih tujuan sangat tergantung pada bagaimana Anda memandang dirimu sendiri dan apa yang Anda rasakan tentang dirimu. Sebab hal itu akan menentukan tingkat kepercayaan diri Anda dalam bertindak. Fakta menyatakan bahwa Anda tidak akan pernah melesat lebih tinggi dari apa yang Anda bayangkan mengenai dirimu sendiri
* Langkah ke tiga adalah temukan kekuatan dibalik pikiran dan perkataanmu. Target utama serangan musuh adalah pikiranmu. Ia tahu sekiranya ia berhasil mengendalikan dan memanipulasi apa yang Anda pikirkan, maka ia akan berhasil mengendalikan dan memanipulasi seluruh kehidupanmu. Pikiran menentukan prilaku, sikap dan gambar diri. Pikiran menentukan tujuan. Alkitab memperingatkan kita untuk senantiasa menjaga pikiran.
* Langkah ke empat adalah lepaskan masa lalu, biarkanlah ia pergi… Anda mungkin saja telah kehilangan segala yang tidak seorangpun patut mengalaminya dalam hidup ini. Jika Anda ingin hidup berkemenangan , Anda tidak boleh memakai trauma masa lalu sebagai dalih untuk membuat pilihan-pilihan yang buruk saat ini. Anda harus berani tidak menjadikan masa lalu sebagai alasan atas sikap burukmu selama ini, atau membenarkan tindakanmu untuk tidak mengampuni seseorang.
* Langkah ke lima adalah temukan kekuatan di dalam keadaan yang paling buruk sekalipun Kita harus bersikap :” Saya boleh saja terjatuh beberapa kali dalam hidup ini, tetapi tetapi saya tidak akan terus tinggal dibawah sana.” Kita semua menghadapi tantangan dalam hidup ini . KIta semua pasti mengalami hal-hal yang datang menyerang kita. Kita boleh saja dijatuhkan dari luar, tetapi kunci untuk hidup berkemenangan adalah belajar bagaimana untuk bangkit lagi dari dalam.
* Langkah ke enam adalah memberi dengan sukacita. Salah satu tantangan terbesar yang kita hadapi adalah godaan untuk hidup mementingkan diri sendiri. Sebab kita tahu bahwa Tuhan memang menginginkan yang terbaik buat kita, Ia ingin kita makmur, menikmati kemurahanNya dan banyak lagi yang Ia sediakan buat kita, namun kadang kita lupa dan terjebak dalam prilaku mementingkan diri sendiri. Sesungguhnya kita akan mengalami lebih banyak sukacita dari yang pernah dibayangkan apabila kita mau berbagi hidup dengan orang lain.
* Langkah ke tujuh adalah memilih untuk berbahagia hari ini. Anda tidak harus menunggu sampai semua persoalanmu terselesaikan. Anda tidak harus menunda kebahagiaan sampai Anda mencapai semua sasaranmu. Tuhan ingin Anda berbahagia apapun kondisimu, sekarang juga
* Langkah ke dua adalah mengembangkan gambar diri yang sehat. Itu artinya Anda harus melandasi gambar dirimu diatas apa yang Tuhan katakan tentang Anda. Keberhasilanmu meraih tujuan sangat tergantung pada bagaimana Anda memandang dirimu sendiri dan apa yang Anda rasakan tentang dirimu. Sebab hal itu akan menentukan tingkat kepercayaan diri Anda dalam bertindak. Fakta menyatakan bahwa Anda tidak akan pernah melesat lebih tinggi dari apa yang Anda bayangkan mengenai dirimu sendiri
* Langkah ke tiga adalah temukan kekuatan dibalik pikiran dan perkataanmu. Target utama serangan musuh adalah pikiranmu. Ia tahu sekiranya ia berhasil mengendalikan dan memanipulasi apa yang Anda pikirkan, maka ia akan berhasil mengendalikan dan memanipulasi seluruh kehidupanmu. Pikiran menentukan prilaku, sikap dan gambar diri. Pikiran menentukan tujuan. Alkitab memperingatkan kita untuk senantiasa menjaga pikiran.
* Langkah ke empat adalah lepaskan masa lalu, biarkanlah ia pergi… Anda mungkin saja telah kehilangan segala yang tidak seorangpun patut mengalaminya dalam hidup ini. Jika Anda ingin hidup berkemenangan , Anda tidak boleh memakai trauma masa lalu sebagai dalih untuk membuat pilihan-pilihan yang buruk saat ini. Anda harus berani tidak menjadikan masa lalu sebagai alasan atas sikap burukmu selama ini, atau membenarkan tindakanmu untuk tidak mengampuni seseorang.
* Langkah ke lima adalah temukan kekuatan di dalam keadaan yang paling buruk sekalipun Kita harus bersikap :” Saya boleh saja terjatuh beberapa kali dalam hidup ini, tetapi tetapi saya tidak akan terus tinggal dibawah sana.” Kita semua menghadapi tantangan dalam hidup ini . KIta semua pasti mengalami hal-hal yang datang menyerang kita. Kita boleh saja dijatuhkan dari luar, tetapi kunci untuk hidup berkemenangan adalah belajar bagaimana untuk bangkit lagi dari dalam.
* Langkah ke enam adalah memberi dengan sukacita. Salah satu tantangan terbesar yang kita hadapi adalah godaan untuk hidup mementingkan diri sendiri. Sebab kita tahu bahwa Tuhan memang menginginkan yang terbaik buat kita, Ia ingin kita makmur, menikmati kemurahanNya dan banyak lagi yang Ia sediakan buat kita, namun kadang kita lupa dan terjebak dalam prilaku mementingkan diri sendiri. Sesungguhnya kita akan mengalami lebih banyak sukacita dari yang pernah dibayangkan apabila kita mau berbagi hidup dengan orang lain.
* Langkah ke tujuh adalah memilih untuk berbahagia hari ini. Anda tidak harus menunggu sampai semua persoalanmu terselesaikan. Anda tidak harus menunda kebahagiaan sampai Anda mencapai semua sasaranmu. Tuhan ingin Anda berbahagia apapun kondisimu, sekarang juga
Jumat, 10 Desember 2010
3 hal dalam hidup yang tak boleh hilang:
3 hal dalam hidup yang tak boleh hilang:
1. Kehormatan
2. Kejujuran
3. Harapan
Jika kita tidak memiliki uang, dan masih memiliki kehormatan, maka bersyukurlah karena kehormatan merupakan salah satu kekayaan yang masih berharga di mata orang lain.
Jika kita telah kehilangan kehormatan dan ingin memulihkannya, maka pergunakanlah kejujuran untuk meraih kehormatan kita kembali karena orang-orang yang jujur adalah orang-orang yang terhormat.
Jika kita telah kehilangan kehormatan karena ketidakjujuran kita, milikilah harapan bahwa suatu saat mereka akan mengerti alasan dibalik semuanya. Milikilah harapan bahwa kita bisa memperbaiki kehormatan meski dengan susah payah. Milikilah harapan bahwa meski banyak orang yang takkan lagi percaya karena kita pernah melakukan hal-hal yang tidak jujur, pada waktunya nanti, mereka akan melihat sendiri upaya kita^^
Sahabatku yang Luarbiasa Hidupnya,
Teruslah bergerak hingga kelelahan itu lelah mengikutimu.
Teruslah berlari hingga kebosanan itu bosan mengejarmu.
Teruslah berjalan hingga keletihan itu letih bersamamu.
Teruslah berjaga hingga kelesuan itu lesu menemanimu.
Karena di mana ada kemauan, di situ ada jalan^^
1. Kehormatan
2. Kejujuran
3. Harapan
Jika kita tidak memiliki uang, dan masih memiliki kehormatan, maka bersyukurlah karena kehormatan merupakan salah satu kekayaan yang masih berharga di mata orang lain.
Jika kita telah kehilangan kehormatan dan ingin memulihkannya, maka pergunakanlah kejujuran untuk meraih kehormatan kita kembali karena orang-orang yang jujur adalah orang-orang yang terhormat.
Jika kita telah kehilangan kehormatan karena ketidakjujuran kita, milikilah harapan bahwa suatu saat mereka akan mengerti alasan dibalik semuanya. Milikilah harapan bahwa kita bisa memperbaiki kehormatan meski dengan susah payah. Milikilah harapan bahwa meski banyak orang yang takkan lagi percaya karena kita pernah melakukan hal-hal yang tidak jujur, pada waktunya nanti, mereka akan melihat sendiri upaya kita^^
Sahabatku yang Luarbiasa Hidupnya,
Teruslah bergerak hingga kelelahan itu lelah mengikutimu.
Teruslah berlari hingga kebosanan itu bosan mengejarmu.
Teruslah berjalan hingga keletihan itu letih bersamamu.
Teruslah berjaga hingga kelesuan itu lesu menemanimu.
Karena di mana ada kemauan, di situ ada jalan^^
Selasa, 07 Desember 2010
3 HAL yg takkan Kembali lagi..
3 Hal dalam Hidup yang tak pernah kembali:
1. WAKTU
2. PERKATAAN
3. KESEMPATAN
Kita tak bisa memutar kembali WAKTU, tapi kita bisa menciptakan kenangan dengan waktu yang masih kita punya dan memanfaatkan waktu yang ada, walau sebentar, untuk menciptakan kenangan yang berarti^^
Time is free but it’s priceless, u can’t own it but u can use it. U can’t keep it but u can spend it..
Kita tak bisa menarik PERKATAAN kasar yang keluar dari mulut kita atau statement yang telah membuat harga diri kita lebih penting dari pada menariknya kembali dan mengucapkan maaf. Kita tak bisa menghapus caci maki yang telah kita katakan hingga membuat orang lain marah, terluka atau menangis.
Tapi kita bisa membuat apa yang selanjutnya keluar dari mulut kita menjadi lebih banyak pujian dibanding caci maki, lebih banyak syukur dan terima kasih dari pada keluhan atau komplain, dan lebih banyak nasihat positif dari pada sulutan amarah.
Kita tak bisa mendapatkan kembali kesempatan yang sudah kita lewatkan.
Tapi kita bisa menciptakan peluang untuk membuat kesempatan-kesempatan lain datang dalam hidup kita dengan lebih memperhatikannya.
Yang terpenting...
Bukanlah apa yang kita lakukan... bukan juga berapa banyak yang sudah kita lakukan...
Tetapi... Apakah kita sudah memanfaatkan Waktu, Perkataan dan Kesempatan dengan lebih bijak, sepenuh hati,sepenuh jiwa?
1. WAKTU
2. PERKATAAN
3. KESEMPATAN
Kita tak bisa memutar kembali WAKTU, tapi kita bisa menciptakan kenangan dengan waktu yang masih kita punya dan memanfaatkan waktu yang ada, walau sebentar, untuk menciptakan kenangan yang berarti^^
Time is free but it’s priceless, u can’t own it but u can use it. U can’t keep it but u can spend it..
Kita tak bisa menarik PERKATAAN kasar yang keluar dari mulut kita atau statement yang telah membuat harga diri kita lebih penting dari pada menariknya kembali dan mengucapkan maaf. Kita tak bisa menghapus caci maki yang telah kita katakan hingga membuat orang lain marah, terluka atau menangis.
Tapi kita bisa membuat apa yang selanjutnya keluar dari mulut kita menjadi lebih banyak pujian dibanding caci maki, lebih banyak syukur dan terima kasih dari pada keluhan atau komplain, dan lebih banyak nasihat positif dari pada sulutan amarah.
Kita tak bisa mendapatkan kembali kesempatan yang sudah kita lewatkan.
Tapi kita bisa menciptakan peluang untuk membuat kesempatan-kesempatan lain datang dalam hidup kita dengan lebih memperhatikannya.
Yang terpenting...
Bukanlah apa yang kita lakukan... bukan juga berapa banyak yang sudah kita lakukan...
Tetapi... Apakah kita sudah memanfaatkan Waktu, Perkataan dan Kesempatan dengan lebih bijak, sepenuh hati,sepenuh jiwa?
Kamis, 02 Desember 2010
Pelita Untuk Kebijksanaan
Menarik juga kutipan dari “Edward Hersey Ricahrds” ini, dia mengatakan “Seekor burung hantu tua yang bijak terduduk di sebuah pohon ek, semakin banyak dia melihat, semakin sedikit dia berbicara, semakin sedikit dia berbicara, semakin banyak dia mendengar, kenapa kita tidak bisa seperti burung hantu tua yang bijak itu?
Sahabat, Kebijaksanaan adalah untuk mengubah hal yang bisa kita ubah dan untuk menghadapi sesuatu yang tidak bisa kita ubah. Bagaimana menurut Anda? Jika Anda setuju dengan pernyataan diatas, saya punya cerita menarik untuk Anda yang setia menjadi sahabat saya, jadi begini ceritanya,
Pada suatu malam, seorang buta berpamitan pulang dari rumah sahabatnya. Sang sahabat membekalinya dengan sebuah lentera pelita.
Orang buta itu terbahak berkata: “Buat apa saya bawa pelita? Kan sama saja buat saya! Saya bisa pulang kok.”
Dengan lembut sahabatnya menjawab, “Ini agar orang lain bisa melihat kamu, biar mereka tidak menabrakmu.”
Akhirnya orang buta itu setuju untuk membawa pelita tersebut. Tak berapa lama, dalam perjalanan, seorang pejalan menabrak si buta.
“aduuh” Dalam kagetnya, ia mengomel, “Hei, kamu kan punya mata! Beri jalan buat orang buta dong!”
Tanpa berbalas sapa, mereka pun saling berlalu.
Lebih lanjut, seorang pejalan lainnya menabrak si buta lagi.
Kali ini si buta bertambah marah, “hey..Apa kamu buta? Tidak bisa lihat ya? Aku bawa pelita ini supaya kamu bisa lihat!”
Pejalan itu menukas, “Kamu yang buta! Apa kamu tidak lihat, pelitamu sudah padam!” dah Si buta hanya tertegun..
Menyadari situasi itu, penabraknya meminta maaf, “Oh, maaf, sayalah yang ‘buta’, saya tidak melihat bahwa Anda adalah orang buta.”
Si buta tersipu menjawab, “Tidak apa-apa, maafkan saya juga atas kata-kata kasar saya.” Dengan tulus, si penabrak membantu menyalakan kembali pelita yang dibawa si buta. Mereka pun melanjutkan perjalanan masing-masing.
Namun, dalam perjalanan selanjutnya, ada lagi pejalan yang menabrak orang buta kita.
Kali ini, si buta lebih berhati-hati, dia bertanya dengan santun, “Maaf, apakah pelita saya padam?”
Penabraknya menjawab, “Lho, saya justru mau menanyakan hal yang sama.” Senyap sejenak.
Secara berbarengan mereka bertanya, “Apakah Anda orang buta?”
Secara serempak pun mereka menjawab, “Iya.,” sembari meledak dalam tawa. Mereka pun berupaya saling membantu menemukan kembali pelita mereka yang berjatuhan sehabis bertabrakan.
Pada waktu itu juga, seseorang lewat. Dalam keremangan malam, nyaris saja ia menubruk kedua orang yang sedang mencari-cari pelita tersebut. Ia pun berlalu, tanpa mengetahui bahwa mereka adalah orang buta.
Timbul pikiran dalam benak orang ini, “Rasanya saya perlu membawa pelita juga, jadi saya bisa melihat jalan dengan lebih baik, orang lain juga bisa ikut melihat jalan mereka.”
Sahabat, Pelita melambangkan terang kebijaksanaan. Membawa pelita berarti menjalankan kebijaksanaan dalam hidup. Pelita, sama halnya dengan kebijaksanaan, melindungi kita dan pihak lain dari berbagai aral rintangan (tabrakan!).
Si buta pertama mewakili mereka yang terselubungi kegelapan batin, keangkuhan, kebebalan, ego, dan kemarahan. Selalu menunjuk ke arah orang lain, tidak sadar bahwa lebih banyak jarinya yang menunjuk ke arah dirinya sendiri. Namun,Dalam perjalanan “pulang”, ia belajar menjadi bijak melalui peristiwa demi peristiwa yang dialaminya. Ia menjadi lebih rendah hati karena menyadari kebutaannya dan dengan adanya belas kasih dari pihak lain. Ia juga belajar menjadi pemaaf.
Penabrak kedua mewakili mereka yang seolah bertentangan dengan kita, yang sebetulnya menunjukkan kekeliruan kita, sengaja atau tidak sengaja. Mereka bisa menjadi guru-guru terbaik kita. Tak seorang pun yang mau jadi buta, sudah selayaknya kita saling memaklumi dan saling membantu.
Orang buta kedua mewakili mereka yang sama-sama gelap batin dengan kita. Betapa sulitnya menyalakan pelita kalau kita bahkan tidak bisa melihat pelitanya. Orang buta sulit menuntun orang buta lainnya. Itulah pentingnya untuk terus belajar agar kita menjadi makin melek, semakin bijaksana.
Orang terakhir yang lewat mewakili mereka yang cukup sadar akan pentingnya memiliki pelita kebijaksanaan.
Sebuah pepatah berusia 25 abad mengatakan: Sejuta pelita dapat dinyalakan dari sebuah pelita, dan nyala pelita pertama tidak akan meredup. Pelita kebijaksanaan pun, tak kan pernah habis terbagi.
Bila mata tanpa penghalang, hasilnya adalah penglihatan. Jika telinga tanpa penghalang, hasilnya adalah pendengaran. Hidung yang tanpa penghalang membuahkan penciuman. Fikiran yang tanpa penghalang hasilnya adalah kebijaksanaan.
Sahabatku yang bijaksana, Sudahkah kita sulut pelita dalam diri kita masing-masing? Jika sudah, apakah nyalanya masih terang, atau bahkan nyaris padam? JADILAH PELITA, bagi diri kita sendiri dan bagi orang-orang disekitar kita. Dengan begitu kehidupan tidak akan segan-segan mempersembahkan keindahan dalam setiap episodenya.
Sahabat, Kebijaksanaan adalah untuk mengubah hal yang bisa kita ubah dan untuk menghadapi sesuatu yang tidak bisa kita ubah. Bagaimana menurut Anda? Jika Anda setuju dengan pernyataan diatas, saya punya cerita menarik untuk Anda yang setia menjadi sahabat saya, jadi begini ceritanya,
Pada suatu malam, seorang buta berpamitan pulang dari rumah sahabatnya. Sang sahabat membekalinya dengan sebuah lentera pelita.
Orang buta itu terbahak berkata: “Buat apa saya bawa pelita? Kan sama saja buat saya! Saya bisa pulang kok.”
Dengan lembut sahabatnya menjawab, “Ini agar orang lain bisa melihat kamu, biar mereka tidak menabrakmu.”
Akhirnya orang buta itu setuju untuk membawa pelita tersebut. Tak berapa lama, dalam perjalanan, seorang pejalan menabrak si buta.
“aduuh” Dalam kagetnya, ia mengomel, “Hei, kamu kan punya mata! Beri jalan buat orang buta dong!”
Tanpa berbalas sapa, mereka pun saling berlalu.
Lebih lanjut, seorang pejalan lainnya menabrak si buta lagi.
Kali ini si buta bertambah marah, “hey..Apa kamu buta? Tidak bisa lihat ya? Aku bawa pelita ini supaya kamu bisa lihat!”
Pejalan itu menukas, “Kamu yang buta! Apa kamu tidak lihat, pelitamu sudah padam!” dah Si buta hanya tertegun..
Menyadari situasi itu, penabraknya meminta maaf, “Oh, maaf, sayalah yang ‘buta’, saya tidak melihat bahwa Anda adalah orang buta.”
Si buta tersipu menjawab, “Tidak apa-apa, maafkan saya juga atas kata-kata kasar saya.” Dengan tulus, si penabrak membantu menyalakan kembali pelita yang dibawa si buta. Mereka pun melanjutkan perjalanan masing-masing.
Namun, dalam perjalanan selanjutnya, ada lagi pejalan yang menabrak orang buta kita.
Kali ini, si buta lebih berhati-hati, dia bertanya dengan santun, “Maaf, apakah pelita saya padam?”
Penabraknya menjawab, “Lho, saya justru mau menanyakan hal yang sama.” Senyap sejenak.
Secara berbarengan mereka bertanya, “Apakah Anda orang buta?”
Secara serempak pun mereka menjawab, “Iya.,” sembari meledak dalam tawa. Mereka pun berupaya saling membantu menemukan kembali pelita mereka yang berjatuhan sehabis bertabrakan.
Pada waktu itu juga, seseorang lewat. Dalam keremangan malam, nyaris saja ia menubruk kedua orang yang sedang mencari-cari pelita tersebut. Ia pun berlalu, tanpa mengetahui bahwa mereka adalah orang buta.
Timbul pikiran dalam benak orang ini, “Rasanya saya perlu membawa pelita juga, jadi saya bisa melihat jalan dengan lebih baik, orang lain juga bisa ikut melihat jalan mereka.”
Sahabat, Pelita melambangkan terang kebijaksanaan. Membawa pelita berarti menjalankan kebijaksanaan dalam hidup. Pelita, sama halnya dengan kebijaksanaan, melindungi kita dan pihak lain dari berbagai aral rintangan (tabrakan!).
Si buta pertama mewakili mereka yang terselubungi kegelapan batin, keangkuhan, kebebalan, ego, dan kemarahan. Selalu menunjuk ke arah orang lain, tidak sadar bahwa lebih banyak jarinya yang menunjuk ke arah dirinya sendiri. Namun,Dalam perjalanan “pulang”, ia belajar menjadi bijak melalui peristiwa demi peristiwa yang dialaminya. Ia menjadi lebih rendah hati karena menyadari kebutaannya dan dengan adanya belas kasih dari pihak lain. Ia juga belajar menjadi pemaaf.
Penabrak kedua mewakili mereka yang seolah bertentangan dengan kita, yang sebetulnya menunjukkan kekeliruan kita, sengaja atau tidak sengaja. Mereka bisa menjadi guru-guru terbaik kita. Tak seorang pun yang mau jadi buta, sudah selayaknya kita saling memaklumi dan saling membantu.
Orang buta kedua mewakili mereka yang sama-sama gelap batin dengan kita. Betapa sulitnya menyalakan pelita kalau kita bahkan tidak bisa melihat pelitanya. Orang buta sulit menuntun orang buta lainnya. Itulah pentingnya untuk terus belajar agar kita menjadi makin melek, semakin bijaksana.
Orang terakhir yang lewat mewakili mereka yang cukup sadar akan pentingnya memiliki pelita kebijaksanaan.
Sebuah pepatah berusia 25 abad mengatakan: Sejuta pelita dapat dinyalakan dari sebuah pelita, dan nyala pelita pertama tidak akan meredup. Pelita kebijaksanaan pun, tak kan pernah habis terbagi.
Bila mata tanpa penghalang, hasilnya adalah penglihatan. Jika telinga tanpa penghalang, hasilnya adalah pendengaran. Hidung yang tanpa penghalang membuahkan penciuman. Fikiran yang tanpa penghalang hasilnya adalah kebijaksanaan.
Sahabatku yang bijaksana, Sudahkah kita sulut pelita dalam diri kita masing-masing? Jika sudah, apakah nyalanya masih terang, atau bahkan nyaris padam? JADILAH PELITA, bagi diri kita sendiri dan bagi orang-orang disekitar kita. Dengan begitu kehidupan tidak akan segan-segan mempersembahkan keindahan dalam setiap episodenya.
Rabu, 01 Desember 2010
Ciruas Terpilih Menjadi Puspemkab
Informasi yang dihimpun Radar Banten, rapat berlangsung alot sebab tidak semua anggota Pansus sepakat dengan penetapan Ciruas sebagai lokasi Puspemkab. Rapat semula akan langsung menyepakati Ciruas, namun beberapa anggota Dewan protes meminta agar keputusan Dewan dilakukan secara voting tertutup. Mereka mengancam walk out jika tuntutannya tidak dipenuhi.
Ketua Pansus Puspemkab Ahmad Zaini membenarkan bahwa rapat penetapan Puspemkab tersebut berlangsung alot. Meski demikian, kata dia, pihaknya berhasil menengahi dan bisa mengambil keputusan. “Itu biasa karena Dewan itu kan lembaga politik,” kata Zaini, Selasa (30/11).
Berdasarkan hasil voting, Ciruas mendapatkan suara tertinggi yakni 14 suara, Petir 4 suara, Baros 3 suara, Cikande 1 suara, dan 1 suara abstain. Setelah Pansus memutuskan lokasi Puspemkab, kata Zaini, pihaknya akan segera melaporkannya ke Ketua DPRD untuk diteruskan ke Badan Musyawarah (Banmus) agar diagendakan paripurna penetapan. “Setelah itu akan disetujui melalui paripurna DPRD,” katanya.
Ketua DPRD Fahmi Hakim meminta Pansus segera melaporkan hasil keputusannya. Setelah diparipurnakan, kata Fahmi, DPRD akan kembali menyerahkan rekomendasi tersebut kepada Bupati Ahmad Taufik Nuriman. Setelah itu, lanjut Fahmi, Bupati meneruskan rekomendasi ke Gubernur. “Di Gubernur rekomendasi itu dievaluasi, sebelum diserahkan ke Kemendagri,” katanya.
Wakil Ketua DPRD Feri Taruna menambahkan bahwa hasil keputusan politik Dewan tersebut bisa dipastikan berdampak terhadap masyarakat. Dia meminta agar masyarakat menerima hasil keputusan tersebut. Untuk menghindari reaksi negatif, ia meminta Pemkab Serang memprioritaskan pembangunan di tiga kecamatan yang tidak terpilih menjadi Puspemkab. “Reaksi masyarakat harus diredam dengan prioritas pembangunan sebab kecamatan yang tidak terpilih itu adalah kecamatan penyangga Ciruas,” katanya. (mg-8/fau)
Ketua Pansus Puspemkab Ahmad Zaini membenarkan bahwa rapat penetapan Puspemkab tersebut berlangsung alot. Meski demikian, kata dia, pihaknya berhasil menengahi dan bisa mengambil keputusan. “Itu biasa karena Dewan itu kan lembaga politik,” kata Zaini, Selasa (30/11).
Berdasarkan hasil voting, Ciruas mendapatkan suara tertinggi yakni 14 suara, Petir 4 suara, Baros 3 suara, Cikande 1 suara, dan 1 suara abstain. Setelah Pansus memutuskan lokasi Puspemkab, kata Zaini, pihaknya akan segera melaporkannya ke Ketua DPRD untuk diteruskan ke Badan Musyawarah (Banmus) agar diagendakan paripurna penetapan. “Setelah itu akan disetujui melalui paripurna DPRD,” katanya.
Ketua DPRD Fahmi Hakim meminta Pansus segera melaporkan hasil keputusannya. Setelah diparipurnakan, kata Fahmi, DPRD akan kembali menyerahkan rekomendasi tersebut kepada Bupati Ahmad Taufik Nuriman. Setelah itu, lanjut Fahmi, Bupati meneruskan rekomendasi ke Gubernur. “Di Gubernur rekomendasi itu dievaluasi, sebelum diserahkan ke Kemendagri,” katanya.
Wakil Ketua DPRD Feri Taruna menambahkan bahwa hasil keputusan politik Dewan tersebut bisa dipastikan berdampak terhadap masyarakat. Dia meminta agar masyarakat menerima hasil keputusan tersebut. Untuk menghindari reaksi negatif, ia meminta Pemkab Serang memprioritaskan pembangunan di tiga kecamatan yang tidak terpilih menjadi Puspemkab. “Reaksi masyarakat harus diredam dengan prioritas pembangunan sebab kecamatan yang tidak terpilih itu adalah kecamatan penyangga Ciruas,” katanya. (mg-8/fau)
BEJALAR DARI KODOK TULI
Sekelompok kodok sedang berjalan-jalan melintasi hutan.
Malangnya, dua di antara sekelompok kodok tersebut jatuh kedalam sebuah lubang.
Kodok-kodok yang lain mengelilingi lubang tersebut.
Ketika melihat betapa dalamnya lubang tersebut,
mereka berkata pada kedua kodok tersebut bahwa mereka lebih baik mati saja karena tidak akan mungkin bisa keluar dari lubang yang dalam tersebut.
Kedua kodok tersebut mengacuhkan komentar-komentar itu dan mencoba melompat keluar dari lubang itu dengan segala kemampuan yang ada.
Kodok yang lainnya tetap mengatakan agar mereka berhenti melompat dan lebih baik mati.
Akhirnya, salah satu dari kodok yang ada di lubang itu mendengarkan kata-kata kodok yang lain dan menyerah.
Dia terjatuh dan mati.
Sedang kodok yang satunya tetap melanjutkan untuk melompat sedapat mungkin.
Sekali lagi kerumunan kodok tersebut berteriak padanya agar berhenti berusaha dan mati saja.
Dia bahkan berusaha lebih kencang dan akhirnya berhasil.
Akhirnya, dengan sebuah lompatan yang kencang, dia berhasil sampai di atas.
Kodok lainnya takjub dengan semangat kodok yang satu ini, dan bertanya "Apa kau tidak mendengar teriakan kami?" Lalu kodok itu (dengan membaca gerakan bibir kodok yang lain) menjelaskan bahwa ia tuli.
Akhirnya mereka sadar bahwa saat di bawah tadi mereka dianggap telah memberikan semangat kepada kodok tersebut.
-----------------------------------------------
Sahabat.... apa yang dapat kita pelajari dari ilustrasi di atas?
Kata-kata positif yang diberikan pada seseorang yang sedang "jatuh" justru dapat membuat orang tersebut bangkit dan membantu mereka dalam menjalani hari-hari.
Sebaliknya, kata-kata buruk yang diberikan pada seseorang yang sedang "jatuh" dapat membunuh mereka.
Hati hatilah dengan apa yang akan diucapkan.
Sahabat.....Suarakanlah 'kata-kata kehidupan' kepada mereka yang sedang menjauh dari jalur hidupnya.
Kadang-kadang memang sulit dimengerti bahwa 'kata-kata kehidupan' itu dapat membuat kita berpikir dan melangkah jauh dari yang kita perkirakan.
Semua orang dapat mengeluarkan 'kata-kata kehidupan' untuk membuat rekan dan teman atau bahkan kepada yang tidak kenal sekalipun untuk membuatnya bangkit dari keputus-asaanya, kejatuhannya, kemalangannya.
Sungguh indah apabila kita dapat meluangkan waktu kita untuk memberikan spirit bagi mereka yang sedang putus asa dan terjatuh.
Malangnya, dua di antara sekelompok kodok tersebut jatuh kedalam sebuah lubang.
Kodok-kodok yang lain mengelilingi lubang tersebut.
Ketika melihat betapa dalamnya lubang tersebut,
mereka berkata pada kedua kodok tersebut bahwa mereka lebih baik mati saja karena tidak akan mungkin bisa keluar dari lubang yang dalam tersebut.
Kedua kodok tersebut mengacuhkan komentar-komentar itu dan mencoba melompat keluar dari lubang itu dengan segala kemampuan yang ada.
Kodok yang lainnya tetap mengatakan agar mereka berhenti melompat dan lebih baik mati.
Akhirnya, salah satu dari kodok yang ada di lubang itu mendengarkan kata-kata kodok yang lain dan menyerah.
Dia terjatuh dan mati.
Sedang kodok yang satunya tetap melanjutkan untuk melompat sedapat mungkin.
Sekali lagi kerumunan kodok tersebut berteriak padanya agar berhenti berusaha dan mati saja.
Dia bahkan berusaha lebih kencang dan akhirnya berhasil.
Akhirnya, dengan sebuah lompatan yang kencang, dia berhasil sampai di atas.
Kodok lainnya takjub dengan semangat kodok yang satu ini, dan bertanya "Apa kau tidak mendengar teriakan kami?" Lalu kodok itu (dengan membaca gerakan bibir kodok yang lain) menjelaskan bahwa ia tuli.
Akhirnya mereka sadar bahwa saat di bawah tadi mereka dianggap telah memberikan semangat kepada kodok tersebut.
-----------------------------------------------
Sahabat.... apa yang dapat kita pelajari dari ilustrasi di atas?
Kata-kata positif yang diberikan pada seseorang yang sedang "jatuh" justru dapat membuat orang tersebut bangkit dan membantu mereka dalam menjalani hari-hari.
Sebaliknya, kata-kata buruk yang diberikan pada seseorang yang sedang "jatuh" dapat membunuh mereka.
Hati hatilah dengan apa yang akan diucapkan.
Sahabat.....Suarakanlah 'kata-kata kehidupan' kepada mereka yang sedang menjauh dari jalur hidupnya.
Kadang-kadang memang sulit dimengerti bahwa 'kata-kata kehidupan' itu dapat membuat kita berpikir dan melangkah jauh dari yang kita perkirakan.
Semua orang dapat mengeluarkan 'kata-kata kehidupan' untuk membuat rekan dan teman atau bahkan kepada yang tidak kenal sekalipun untuk membuatnya bangkit dari keputus-asaanya, kejatuhannya, kemalangannya.
Sungguh indah apabila kita dapat meluangkan waktu kita untuk memberikan spirit bagi mereka yang sedang putus asa dan terjatuh.
Senin, 29 November 2010
RENUNGAN
Tidak ada Rahasia untuk mendapatkan kesuksesan. Kesuksesan hanya hasil dari persiapan, kerja keras, dan pembelajaran dari setiap kegagalan.
Apakah Anda setuju dengan pendapat di atas? Bagaimana Anda mengartikan sebuah kesuksesan? Tentunya banyak sekali definisi tentang arti sukses dalam benak kita. Yah.. apapun itu, hampir sebagian dari kita bahkan keseluruhan makluk dijagat raya ini sangat menginginkan kesuksesan dalam hidupnya. Begitu juga dengan Anda,kan?
Harga kesuksesan ditentukan tiga faktor utama yakni, keberanian bermimpi, merencanakan apa yang kita impikan, serta kesungguhan dan kegigihan dalam bertindak (ACTION).
Namun dalam pilihan ACTION, terkadang jalan yang kita lewati tak semulus jalan tol. Kerap ada hambatan, rintangan, dari yang sekecil kerikil sampai (mungkin) sebesar batu karang. Tapi apakah hanya karena itu kita akan berhenti dan menyerah untuk tak lagi bertindak (ACTION?)
“No gain without pain.” Tak ada sukses tanpa perjuangan. Sukses tak akan turun dari langit begitu saja. Namun sukses merupakan hasil dari proses panjang yang berbuah manis pada akhirnya.
Saat rintangan itu datang, di sanalah komitmen dan keteguhan anda diuji. Memilih untuk STOP dan NO ACTION, atau memilih melanjutkan perjuangan untuk mewujudkan cita-cita anda.
Ya, anda diukur bukan dari berapa kali terjatuh, namun berapa kali anda bangun dan bangkit kembali. Dalam hidup, rintangan dan masalah pastilah selalu ada. Tapi itu akan menempa anda menjadi orang yang kuat dan memang pantas untuk mendapatkan apa yang memang ingin anda capai.
Dan bila kita yakin dengan tujuan dan jalan yang kita tempuh, tinggal ketekunan yang berbicara. Ketekunan untuk bertahan dan terus ACTION.
Mungkin saja kita mudah terpesona dengan kisah sukses seseorang. Namun tak banyak orang yang (mau) tahu bagaimana dia mencapainya. Bagaimana dia melewati lika-liku kesulitan di awalnya. Bagaimana dia bertahan dan mengatasi segala kesulitan yang menerpa. Bahkan sampai penuh peluh dan ‘berdarah-darah’. Saya jadi ingat kisah inspiratif tentang anak raja dan sang jendral di sini.
Bayangan kenyamanan karena kesuksesan memang mudah membuat terlena. Namun ketika kita fokus pada ACTION, rasanya tak akan ada waktu lagi untuk berleha-leha. Energi dan waktu yang tersedia pastinya akan kita curahkan untuknya.
Diawali dari tindakan kecil, yang terus dilakukan secara berkelanjutan, dari sana, apa yang anda ingin capai ditentukan. Tak ada pencapaian besar tanpa diawali dari yang kecil. Seperti pendaki gunung, mereka menitinya dari bawah, dan terus mendaki, sampai akhirnya mencapai puncak.
Dan pada akhirnya apapun ACTION anda, lakukanlah dengan bermartabat. Bukan karena kecongkakan atau kesombongan anda. Sebab tindakan kita adalah cermin diri kita sendiri. Bila kita suka berkata kasar dan menyakitkan, maka seperti itu juga watak asli kita sendiri.
Pilihan ACTION itu seperti bumerang. Yang bila kita lemparkan dengan baik, maka akan kembali dengan baik. Sebaliknya bila melempar dengan cara yang salah, bisa jadi malah melukai diri sendiri.
Seperti kata John D.Rokcefeller,” Rahasia kesuksesan adalah melakukan hal yang biasa dengan cara yang Luarbiasa.
So, Dari pada kita memaki kegelapan, lebih baik segera mengambil Tindakan dan menyalakan lilin untuk menerangi kegelapan.
Tetap Semangaat ya…!!!!
Apakah Anda setuju dengan pendapat di atas? Bagaimana Anda mengartikan sebuah kesuksesan? Tentunya banyak sekali definisi tentang arti sukses dalam benak kita. Yah.. apapun itu, hampir sebagian dari kita bahkan keseluruhan makluk dijagat raya ini sangat menginginkan kesuksesan dalam hidupnya. Begitu juga dengan Anda,kan?
Harga kesuksesan ditentukan tiga faktor utama yakni, keberanian bermimpi, merencanakan apa yang kita impikan, serta kesungguhan dan kegigihan dalam bertindak (ACTION).
Namun dalam pilihan ACTION, terkadang jalan yang kita lewati tak semulus jalan tol. Kerap ada hambatan, rintangan, dari yang sekecil kerikil sampai (mungkin) sebesar batu karang. Tapi apakah hanya karena itu kita akan berhenti dan menyerah untuk tak lagi bertindak (ACTION?)
“No gain without pain.” Tak ada sukses tanpa perjuangan. Sukses tak akan turun dari langit begitu saja. Namun sukses merupakan hasil dari proses panjang yang berbuah manis pada akhirnya.
Saat rintangan itu datang, di sanalah komitmen dan keteguhan anda diuji. Memilih untuk STOP dan NO ACTION, atau memilih melanjutkan perjuangan untuk mewujudkan cita-cita anda.
Ya, anda diukur bukan dari berapa kali terjatuh, namun berapa kali anda bangun dan bangkit kembali. Dalam hidup, rintangan dan masalah pastilah selalu ada. Tapi itu akan menempa anda menjadi orang yang kuat dan memang pantas untuk mendapatkan apa yang memang ingin anda capai.
Dan bila kita yakin dengan tujuan dan jalan yang kita tempuh, tinggal ketekunan yang berbicara. Ketekunan untuk bertahan dan terus ACTION.
Mungkin saja kita mudah terpesona dengan kisah sukses seseorang. Namun tak banyak orang yang (mau) tahu bagaimana dia mencapainya. Bagaimana dia melewati lika-liku kesulitan di awalnya. Bagaimana dia bertahan dan mengatasi segala kesulitan yang menerpa. Bahkan sampai penuh peluh dan ‘berdarah-darah’. Saya jadi ingat kisah inspiratif tentang anak raja dan sang jendral di sini.
Bayangan kenyamanan karena kesuksesan memang mudah membuat terlena. Namun ketika kita fokus pada ACTION, rasanya tak akan ada waktu lagi untuk berleha-leha. Energi dan waktu yang tersedia pastinya akan kita curahkan untuknya.
Diawali dari tindakan kecil, yang terus dilakukan secara berkelanjutan, dari sana, apa yang anda ingin capai ditentukan. Tak ada pencapaian besar tanpa diawali dari yang kecil. Seperti pendaki gunung, mereka menitinya dari bawah, dan terus mendaki, sampai akhirnya mencapai puncak.
Dan pada akhirnya apapun ACTION anda, lakukanlah dengan bermartabat. Bukan karena kecongkakan atau kesombongan anda. Sebab tindakan kita adalah cermin diri kita sendiri. Bila kita suka berkata kasar dan menyakitkan, maka seperti itu juga watak asli kita sendiri.
Pilihan ACTION itu seperti bumerang. Yang bila kita lemparkan dengan baik, maka akan kembali dengan baik. Sebaliknya bila melempar dengan cara yang salah, bisa jadi malah melukai diri sendiri.
Seperti kata John D.Rokcefeller,” Rahasia kesuksesan adalah melakukan hal yang biasa dengan cara yang Luarbiasa.
So, Dari pada kita memaki kegelapan, lebih baik segera mengambil Tindakan dan menyalakan lilin untuk menerangi kegelapan.
Tetap Semangaat ya…!!!!
Sabtu, 27 November 2010
WEBSITE SEKOLAH
LAYANAN PEMBUATAN MODEL WEBSITE SEKOLAH
Kementerian Pendidikan Nasional mengembangkan Content Management Sistem (CMS) untuk pembelajaran yang dikenal dengan CMS Website Sekolah. Sistem ini dirancang untuk memberikan layanan manajemen sekolah dan pembelajaran berbasis web dengan metode yang sangat mudah dan memiliki keunggulan dari CMS sejenis. CMS website sekolah ini memiliki fitur yang terintegrasi bagi seluruh pemangku kepentingan (stake holder) untuk mengakses informasi secara menyeluruh baik untuk guru, siswa, alumni, TU, orang tua siswa, dll.
selengkapnya
Kementerian Pendidikan Nasional mengembangkan Content Management Sistem (CMS) untuk pembelajaran yang dikenal dengan CMS Website Sekolah. Sistem ini dirancang untuk memberikan layanan manajemen sekolah dan pembelajaran berbasis web dengan metode yang sangat mudah dan memiliki keunggulan dari CMS sejenis. CMS website sekolah ini memiliki fitur yang terintegrasi bagi seluruh pemangku kepentingan (stake holder) untuk mengakses informasi secara menyeluruh baik untuk guru, siswa, alumni, TU, orang tua siswa, dll.
selengkapnya
Mendiknas : Kesejahteraan Guru Harus Terjaga
Jakarta -- Guru memiliki posisi strategis dalam meningkatkan mutu pendidikan. Karena itu, profesionalitas guru juga harus terus ditingkatkan. "Profesionalitas sangat dipengaruhi kemampuan guru menguasai bahan-bahan ajar," kata Menteri Pendidikan Nasional (Mendiknas) Mohammad Nuh seusai menjadi pembina upacara Peringatan Hari Guru Nasional (HGN) Ke-16 di Kantor Kementerian Pendidikan Nasional (Kemdiknas), Jakarta, Kamis (25/11/2010).
Tema HGN adalah "Memacu Peran Strategis Guru dalam Mewujudkan Guru yang Profesional, Bermartabat, dan Sejahtera". Adapun subtemanya adalah "Meningkatkan Profesionalisme, Kesejahteraan, dan Perlindungan Guru melalui Organisasi Profesi Guru yang Kuat dan Bermartabat." sakengkepna baca didieu
Tema HGN adalah "Memacu Peran Strategis Guru dalam Mewujudkan Guru yang Profesional, Bermartabat, dan Sejahtera". Adapun subtemanya adalah "Meningkatkan Profesionalisme, Kesejahteraan, dan Perlindungan Guru melalui Organisasi Profesi Guru yang Kuat dan Bermartabat." sakengkepna baca didieu
Mendiknas : Tata Ulang Sistem Perbukuan Nasional
Jakarta --- Menteri Pendidikan Nasional (Mendiknas) Mohammad Nuh meminta sistem perbukuan nasional ditata ulang. "Mulai dari sistem bahan baku, sumber daya intelektual, teknologi, dan distribusinya harus ditata ulang," ujarnya kepada para peserta Kongres Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI) Ke-17 di Hotel Bidakara, Jakarta, Rabu (24/11/2010). Kongres yang berlangsung mulai 24-26 November 2010 ini mengambil tema "Buku Mempercepat Kemandirian Bangsa."
Selain pentingnya ketersediaan dan kualitas bahan baku, yang harus ditumbuhkan adalah sumber daya intelektual. Kekayaan buku, kata Mendiknas, terletak pada sumber daya intelektualnya. "Karena itu, harus ditradisikan agar pikiran yang ada di dalam benak sang intelektual, sumber daya (resources) itu bisa dituangkan dalam bentuk tulisan-tulisan," katanya. Selengkapnya klik disini
Selain pentingnya ketersediaan dan kualitas bahan baku, yang harus ditumbuhkan adalah sumber daya intelektual. Kekayaan buku, kata Mendiknas, terletak pada sumber daya intelektualnya. "Karena itu, harus ditradisikan agar pikiran yang ada di dalam benak sang intelektual, sumber daya (resources) itu bisa dituangkan dalam bentuk tulisan-tulisan," katanya. Selengkapnya klik disini
Minggu, 21 November 2010
Formasi Guru Paling Diincar
PANDEGLANG - Posisi guru menjadi incaran pendaftar seleksi calon pegawai negeri sipil (CPNS) Pandeglang tahun ini. Hingga masa pendaftaran ditutup, ada 3.846 pendaftar yang akan memperebutkan formasi guru yang hanya 93 orang. ANU LANGKUNG LENGKEPNA DIDIEU
Rabu, 17 November 2010
Email Facebook Kemungkinan Diluncurkan di San Fransisco
TEMPO Interaktif, London-Situs jejaring sosial Facebook kemungkinan besar akan meluncurkan layanan emailnya hari ini. Tak seperti biasanya layanan baru Facebook ini kabarnya akan diluncurkan pada pertemuan puncak web 2.0 di San Fransisco, Amerika Serikat bukan di markas Facebook di Palo Alto.
Menurut blog berita sosial media Mashable, peluncuran layanan email ini tidak terlepas dari sulitnya mengelola dan menata sistem pesan di Facebook saat ini. Para pemilik akun kesulitan mengirim pesan kepada mereka yang tidak bergabung di facebook, sistem ini juga sangat sederhana hingga tak bisa meneruskan surat (forwarding) atau menempelkan berkas (attachments).
"Bila Facebook ini mengalahkan Google, maka mereka harus mengubah sistem pesan menjadi e-mail. Kemungkinan hari Senin kita akan melihatnya," tulis Mashable.
SALENGKEPNA KLIK DIDIEU
SALENGKEPNA KLIK DIDIEU
Senin, 15 November 2010
Mutasi Kepala Sekolah Tetap Wewenang Daerah
Malang --- Menteri Pendidikan Nasional Muhammad Nuh menyatakan, mutasi kepala sekolah tetap menjadi kewenangan kepala daerah atau wali kota dan bupati masing-masing. "Kebijakan yang tertuang dalam Perauran Menteri Pendidikan Nasional (Permendiknas) Nomor 28/2010 itu hanya mengatur tentang rambu-rambu dan kriteria bagi calon kepala sekolah saja. Sedangkan kewenangan mutasinya tetap menjadi kewenangan kepala daerah," ujar Mendiknas, seusai pelantikan Rektor Universitas Negeri Malang, Sabtu (13/11) di Malang, Jawa Timur.
Persepsi yang selama ini berkembang bahwa pengangkatan kepala sekolah harus mendapat persetujuan, bahkan diambil alih langsung oleh Mendiknas itu kurang tepat. "Saya menyadari betul kewenangan itu, namun saya juga menyadari betul bahwa Kemendiknas harus memberikan rambu-rambu agar penetapannya tidak bermuatan politis," ujarnya.
Ia mengakui, dikeluarkannya Permendiknas Nomor 28 Tahun 2010 itu dilatarbelakangi oleh banyaknya keluhan dari kepala sekolah. Sebab, banyak daerah yang memberikan jabatan kepala sekolah atau jabatan lainnya itu merupakan bagian dari "hadiah", yang diberikan kepala daerah ketika yang bersangkutan memberikan dukungan dalam pemilihan kepala daerah (pilkada).
Karena itu, katanya, persyaratan dan kriteria jabatan kepala sekolah harus jelas dan tegas. "Bagi yang tidak memenuhi persyaratan yang ditetapkan jangan dipaksakan, sebab nantinya justru akan mengacaukan kualitas pendidikan itu sendiri," ujarnya. (aline)
Jumat, 06 Agustus 2010
Langganan:
Postingan (Atom)